Kamis, 23 Januari 2014

HIKMAH DI BALIK PELAJARAN

Alkisah ada orangtua bijak yang ingin mengajarkan kepada anaknya bagaimana menghadapi apapun omongan orang terhadap perbuatan yang mereka lakukan.
“Mari kita berjalan-jalan sebentar keluar. Pilihlah keledai yang paling kurus dari dalam kandang,” perintah Ayahnya. Dengan patuh anak itupun mengambil seekor keledai seperti apa yang diminta Ayahnya dari dalam kandang dan membawanya keluar.
Berangkat dari rumah, orangtua itu menyuruh anaknya menaiki keledai, sementara dia berjalan menuntun di sampingnya. Orang-orang yang melihat langsung berkomentar: “Dasar anak tak tahu diri. Orangtua dibiarkan berjalan kaki di cuaca sepanas ini, sementara dia enak-enakan duduk di atas punggung keledai.”
Setelah berlalu dari kerumunan orang-orang itu, sekarang orangtua itu meminta anaknya turun dan berjalan menuntun keledai, sementara dia naik di atas punggung keledai itu. Beberapa jauh kemudian, mereka bertemu lagi dengan orang-orang yang kemudian berkomentar: “Sungguh orangtua kejam. Dia membiarkan anaknya kelelahan berjalan sementara dia duduk di atas keledai itu.”
Mendengar itu, orangtua itupun turun dan menemani anaknya berjalan menuntun keledai, sampai kemudian orang-orang juga berkomentar: “Orangtua dan anak yg aneh. Ada keledai yang bisa ditunggangi, malah mereka berjalan dan tidak memanfaatkannya.”
Terakhir, mereka menunggangi keledai itu berdua sekaligus. Kembali, orang-orang mengkritik: “Sungguh manusia-manusia kejam, keledai kurus seperti itu ditunggangi oleh mereka berdua.”

Orangtua itu berkata lembut kepada anaknya: “Kamu lihat? Apapun yang kita lakukan, pasti akan dikomentari dan dikritik. Jadi, selagi apa yang kamu lakukan berada dalam jalan kebaikan dan tidak merugikan orang lain, tidak usah dengarkan suara-suara yang hanya bisa mengomentari.”