Senin, 20 Januari 2014

EFEK DARI MEROKOK

Banyak pengaruh yang mendorong seseorang merokok. Pengaruh yang paling banyak diakui oleh para perokok adalah faktor sosial, yaitu tekanan dari luar, faktor pertemanan, dan lain-lain. Selain itu, faktor dari individu sendiri juga sangat berpengaruh, seperti ketidakmampuan untuk menolak atau menghindar.

Rokok dapat memberi efek nikmat, santai dan ketenangan. Namun rokok juga akan membawa bahaya dan efek tidak baik terhadap tubuh, keluarga dekat, masyarakat, lingkungan dan tentunya juga perekonomian.

Sebatang rokok yang telah menyala dapat mencapai suhu hampir 2.000 derajat fahrenheit. Tingginya panas ini membantu melepaskan ribuan senyawa kimia, termasuk racun seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida, sedikitnya 43 karsinogen, dan berbagai mutagen. Semua ini dapat ditarik ke dalam tubuh ketika seorang perokok menghirup. Lebih dari 4.000 bahan kimia yang terdapat pada sebatang rokok, dimana 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Racun utama pada rokok adalah:
1.      Tar
Adalah hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru.
2.      Nikotin
Ditemukan secara alami dalam tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen.
3.      Karbon monoksida
Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.
Penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok selama bertahun-tahun dapat menyebabkan berbagai penyakit secara jangka pendek, seperti:
1.      Berisiko lebih tinggi menderita katarak yang menyebabkan kebutaan
2.      Kanker pada mulut, tenggorokan, pita suara, dan esofagus
3.      Penyakit gusi, pilek, dan kerongkongan kering
4.      Kanker paru-paru
5.      Pneumonia, bronkitis, asma, batuk kronis
6.      Gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, stroke
7.      Kanker perut, kanker ginjal, dan kanker pankreas fatal
8.      Kemandulan, bayi lahir prematur, bobot kurang, gangguan pernapasan
9.      Tulang rapuh dan menyebabkan noda pada jari serta gigi, dan mulut bau

Sedangkan untuk jangka panjang akan mengakibatkan kematian.

Tips-tips yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga untuk melatih anak agar tidak merokok adalah sebagai berikut:
  • Berikan mereka pujian, bahwa ia adalah anak yang cantik, kuat, berbakat, dan cerdas Menanamkan citra diri positif mengingatkan potensi mereka dan semua yang mereka dapat, jika memilih untuk tidak merokok.
  • Sejak usia dini, anak diajarkan dan diberikan pengetahuan tentang bahaya merokok dengan cara memperlihatkan keburukan-keburukan merokok melalui slide-slide yang ada di media massa yang menggambarkan dampak buruk akibat dari kebiasaan merokok.
  • Cobalah untuk mendiskusikan topik yang sensitif dengan cara tidak menakut-nakuti atau semacam penghakiman.
  • Tekankan pada anak-anak mengenai hal yang benar dan bukan mengenai yang salah, serta kepercayaan diri adalah perlindungan terbaik bagi anak agar terhindar dari tekanan teman sebayanya.
  • Mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang melarang untuk merokok.
  • Sangat penting untuk terus berbicara pada anak-anak tentang bahaya penggunaan rokok selama bertahun-tahun. Tanyakan pada anak apa yang menarik dan tidak menarik tentang rokok, usahakan orangtua menjadi pendengar yang sabar.
  • Diskusikan dengan anak tentang cara anak menanggapi tekanan dari teman sebayanya. Mungkin akan sulit untuk mengatakan tidak, tapi cobalah memberikan respons alternatif seperti mengatakan bahwa merokok bisa membuat baju dan napasnya menjadi bau.
  • Mendorong anak untuk meninggalkan teman-temannya yang tidak menghormati alasannya.

Namun seringkali orangtua kecolongan dan menemukan anaknya sudah mulai merokok, misalnya dengan mencium bau asap dari pakaiannya. Hal pertama yang dilakukan oleh orangtua cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Tanyakan padanya apakah ia bergaul dengan teman-teman yang merokok atau hanya mencobanya saja, karena banyak anak yang hanya mencoba sekali lalu meninggalkan rokok.