Kamis, 23 Januari 2014

SAYYIDINA ALI SEBAGAI PINTU ILMU (BABUL 'ILMI)

Rasulullah berkata ”Aku adalah Kota Ilmu, sedangkan Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya”.
Kita sudah banyak mendengar,kehebatan dan kecerdasan Ali bin Abi Thalib, sampai  Rasulullah memberikan Julukan kepada Sayyidina Ali sebagai Pintu Ilmu (babul ’ilmi).
Kita bisa melihat sisi kelebihan dari Ali bin Abi Thalib, pemuda pemberani ini. Ali adalah lelaki istimewa, masuk dalam assabiquunal awwaluun (golongan pertama yang masuk Islam) dengan usia termuda. Soal keberanian, jangan pernah menyangsikan lelaki satu ini. Perang badar yang diikuti oleh seluruh manusia pemberani didikan Rasul, terselip satu lelaki muda yang dengan gagahnya maju ke depan ketika seorang pemuka dan ahli perang kaum kafir menantang untuk berduel. Meski awalnya dilecehkan karena dianggap masih kecil, namun Ali dengan kehebatannya mampu mengalahkan musuh duelnya itu. Tidak sampai disitu, yang membuat Rasulullah tak bisa melupakannya adalah jasa besar dan keberanian Ali menggantikan Rasul tidur di pembaringannya saat Rasulullah ditemani Abu Bakar menyelinap ke luar saat hijrah. Padahal resikonya adalah mati terpenggal oleh balatentara kafir yang telah mengepungnya.
Ketinggian ilmu Ali bi Abi Thalib ini sungguh luar biasa. Salah satu keunggulan Ali bin Abi Thalib adalah luasnya pengetahuannya terhadap ayat-ayat Allah. Wajar saja, karena sejak usia 10 tahun, hatinya telah dipenuhi oleh keindahan Al Qur`an, keagungan dan rahasia-rahasianya. Disamping itu Ali menyaksikan turunnya ayat demi ayat secara langsung. Maka pantaslah jika dia berkata:
“Tanyailah aku, tanyailah aku, tanyailah aku tentang Kitab Allah sekehendak hatimu. Demi Allah, aku lebih tahu tentang ayat-ayat-Nya, baik yang diturunkan di waktu malam maupun di waktu siang.”
Hasan al Basri pernah berkomentar tentang pengetahuan Ali bin Abi Thalib soal ayat-ayat al-Qur`an: “Dia (Ali bin Abi Thalib) telah mencurahkan tekad dan ilmu serta amalnya kepada al-Qur`an. Baginya al-Qur`an ibarat kebun-kebun yang indah dan tanda-tanda yang jelas.”
Ketinggian ilmu Ali bi Abi Thalib ini sungguh luar biasa. Salah satu keunggulan Ali bin Abi Thalib adalah luasnya pengetahuannya terhadap ayat-ayat Allah. Wajar saja, karena sejak usia 10 tahun, hatinya telah dipenuhi oleh keindahan Al Qur`an, keagungan dan rahasia-rahasianya. Disamping itu Ali menyaksikan turunnya ayat demi ayat secara langsung. Maka pantaslah jika dia berkata:
“Tanyailah aku, tanyailah aku, tanyailah aku tentang Kitab Allah sekehendak hatimu. Demi Allah, aku lebih tahu tentang ayat-ayat-Nya, baik yang diturunkan di waktu malam maupun di waktu siang.”
Pernyataan Rasulullah ini menimbulkan perasaan iri kaum Khawarij terhadap Sayyidina Ali, Dikisahkan mereka menguji Sayyidina Ali.
Sayyidina Ali akan diajukan pertanyaan yang sama oleh 10 orang dari mereka. Tapi Ali harus menjawab dengan 10 jawaban yang berbeda.
Mereka bertanya : ”Wahai Ali, Istimewa manakah antara Ilmu dan Harta?
Dan Ali menjawab kepada :
Orang pertama : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab Ilmu adalah warisan para nabi, Sedangkan harta adalah warisan Qorun, Haman dan Fir’aun.
Orang kedua : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab Ilmu selalu menjagamu, Sedangkan engkau harus menjaga harta milikmu.
Orang ketiga : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab orang berilmu banyak teman, Sedangkan orang berharta banyak musuhnya.
Orang keempat : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab ilmu bila di infaqkan semakin bertambah, Sedangkan harta bila diinfaqkan semakin berkurang.
Orang kelima : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab orang berilmu dipanggil dengan sebutan mulia, Sedangkan orang berharta dipanggil dengan sebutan hina.
Orang keenam : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab Ilmu tidak perlu dijaga, Sedangkan harta minta dijaga.
Orang ketujuh : Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab orang berilmu dihari akhirat dapat memberi syafaat, Sedangkan orang berharta dihari kiamat dihisab dengan berat.
Orang kedelapan: Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab Ilmu bila dibiarkan saja tidak akan pernah rusak, Sedangkan harta bila dibiarkan pasti berkurang (bahkan habis dimakan)
Orang kesembilan: Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab Ilmu memberikan penerang didalam hati, Sedangkan harta dapat membuat kerusakan didalam hati (seperti timbulnya sifat takabur, pamer,ingkar).
Orang kesepuluh: Ilmu lebih istimewa daripada Harta, Sebab orang berilmu bersikap lemah lembut dan selalu berbakti kepada Allah, Sedangkan orang berharta, seringkali takabur dan ingkar kepada Allah.
Atas jawaban tersebut Kaum Khawarij mengakui kealiman Sayyidina Ali dan mengakui kebenaran Sabda rasulullah.
Dan merekapun tunduk patuh pada Sayyidina Ali.


CERITA NABI MUSA A.S

Salah satu kesombongan manusia adalah ketika ia merasa lebih hebat dari orang lain. Nabi Musa pun sempat merasa dialah yang paling mengetahui segala sesuatu. Allah menegur Nabi Musa, “Hai, Musa, ada hamba-Ku yang lebih pandai daripada dirimu.”
Nabi Musa penasaran dan bertanya, “Siapakah dia, ya Allah?”
“Carilah dia di tempat bertemunya dua lautan.”

Nabi Musa mencari orang yang dimaksud. Ia mengajak Yusya bin Nun, muridnya. Mereka berjalan menyusuri pantai sambil membawa sekeranjang ikan sebagai bekal. Nabi Musa bertekad tidak akan berhenti sampai tiba di pertemuan dua lautan itu. Ketika sampai di tempat yang dituju, sungguh aneh, ikan – ikan di dalam keranjang melompat ke laut. Setelah berjalan jauh, Nabi Musa lapar. Ia minta bekal ikan mereka. Muridnya lalu menjelaskan bahwa ikan – ikan tadi sudah melompat ke laut.

“Itu tempat yang kita cari,” ujar Nabi Musa. Mereka kembali ke tempat ikan – ikan tadi melompat ke laut. Di sana mereka bertemu Nabi Khidir.
“Bolehkah aku mengikutimu dan berguru kepadamu?” Tanya Nabi Musa.
Nabi Khidir menjawab, “Baiklah, tetapi engkau jangan bertanya tentang apa yang akan aku lakukan sebelum aku menerangkannya kepadamu.”
Nabi Musa menyanggupi permintaan tersebut.

Ketika berjalan, mereka menemukan sebuah perahu. Nabi Khidir mengajak Nabi Musa menaiki perahu itu. Tiba – tiba Nabi Khidir melubangi perahu. Nabi Musa heran dan bertanya kepada Nabi Khidir, tetapi tidak dijawab. Begitu pula ketika mereka bertemu seorang anak, Nabi Khidir membunuh anak itu. Nabi Musa sangat kaget dan bertanya. Namun, Nabi Khidir belum mau menjelaskannya.

Mereka tiba di sebuah negeri yang penduduknya tidak mau menjamu mereka. Mereka menjumpai rumah yang hampir roboh. Nabi Khidir memperbaiki rumah itu hingga berdiri tegak kembali. Nabi Musa kembali bertanya tentang perbuatan tersebut. Namun Nabi Khidir tetap diam.

Tibalah saatnya mereka berpisah, Nabi khidir menjelaskan apa yang telah dilakukannya.
“Perahu yang aku lubangi itu milik para nelayan miskin. Perahu itu akan dirampas seorang raja. Agar mereka selamat, perahu itu kurusak supaya tidak digunakan,” kata Nabi Khidir.
Kemudian Nabi Khidir menjelaskan kenapa dia membunuh seorang anak. Dia mengatakan anak itu orang tuanya beriman,tetapi si anak kelak akan menjadi anak yang durhaka, “Aku khawatir ia akan menyebabkan orang tuanya sesat dan tidak menyembah Allah,” kata Nabi Khidir.

Nabi Khidir lalu menjelaskan alasannya memperbaiki rumah yang hampir roboh, “Rumah itu milik dua anak yatim piatu,” kata Nabi Khidir. Di bawah rumah itu terpendam harta peninggalan orang tua mereka. Allah berkehendak agar kedua anak itu kelak mengeluarkan harta peninggalan tersebut. 

Setelah selesai memberi penjelasan, Nabi Khidir meninggalkan Nabi Musa yang masih terdiam merenung.

HIKMAH DI BALIK PELAJARAN

Alkisah ada orangtua bijak yang ingin mengajarkan kepada anaknya bagaimana menghadapi apapun omongan orang terhadap perbuatan yang mereka lakukan.
“Mari kita berjalan-jalan sebentar keluar. Pilihlah keledai yang paling kurus dari dalam kandang,” perintah Ayahnya. Dengan patuh anak itupun mengambil seekor keledai seperti apa yang diminta Ayahnya dari dalam kandang dan membawanya keluar.
Berangkat dari rumah, orangtua itu menyuruh anaknya menaiki keledai, sementara dia berjalan menuntun di sampingnya. Orang-orang yang melihat langsung berkomentar: “Dasar anak tak tahu diri. Orangtua dibiarkan berjalan kaki di cuaca sepanas ini, sementara dia enak-enakan duduk di atas punggung keledai.”
Setelah berlalu dari kerumunan orang-orang itu, sekarang orangtua itu meminta anaknya turun dan berjalan menuntun keledai, sementara dia naik di atas punggung keledai itu. Beberapa jauh kemudian, mereka bertemu lagi dengan orang-orang yang kemudian berkomentar: “Sungguh orangtua kejam. Dia membiarkan anaknya kelelahan berjalan sementara dia duduk di atas keledai itu.”
Mendengar itu, orangtua itupun turun dan menemani anaknya berjalan menuntun keledai, sampai kemudian orang-orang juga berkomentar: “Orangtua dan anak yg aneh. Ada keledai yang bisa ditunggangi, malah mereka berjalan dan tidak memanfaatkannya.”
Terakhir, mereka menunggangi keledai itu berdua sekaligus. Kembali, orang-orang mengkritik: “Sungguh manusia-manusia kejam, keledai kurus seperti itu ditunggangi oleh mereka berdua.”

Orangtua itu berkata lembut kepada anaknya: “Kamu lihat? Apapun yang kita lakukan, pasti akan dikomentari dan dikritik. Jadi, selagi apa yang kamu lakukan berada dalam jalan kebaikan dan tidak merugikan orang lain, tidak usah dengarkan suara-suara yang hanya bisa mengomentari.”

Senin, 20 Januari 2014

EFEK DARI MEROKOK

Banyak pengaruh yang mendorong seseorang merokok. Pengaruh yang paling banyak diakui oleh para perokok adalah faktor sosial, yaitu tekanan dari luar, faktor pertemanan, dan lain-lain. Selain itu, faktor dari individu sendiri juga sangat berpengaruh, seperti ketidakmampuan untuk menolak atau menghindar.

Rokok dapat memberi efek nikmat, santai dan ketenangan. Namun rokok juga akan membawa bahaya dan efek tidak baik terhadap tubuh, keluarga dekat, masyarakat, lingkungan dan tentunya juga perekonomian.

Sebatang rokok yang telah menyala dapat mencapai suhu hampir 2.000 derajat fahrenheit. Tingginya panas ini membantu melepaskan ribuan senyawa kimia, termasuk racun seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida, sedikitnya 43 karsinogen, dan berbagai mutagen. Semua ini dapat ditarik ke dalam tubuh ketika seorang perokok menghirup. Lebih dari 4.000 bahan kimia yang terdapat pada sebatang rokok, dimana 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Racun utama pada rokok adalah:
1.      Tar
Adalah hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru.
2.      Nikotin
Ditemukan secara alami dalam tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen.
3.      Karbon monoksida
Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.
Penyakit yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok selama bertahun-tahun dapat menyebabkan berbagai penyakit secara jangka pendek, seperti:
1.      Berisiko lebih tinggi menderita katarak yang menyebabkan kebutaan
2.      Kanker pada mulut, tenggorokan, pita suara, dan esofagus
3.      Penyakit gusi, pilek, dan kerongkongan kering
4.      Kanker paru-paru
5.      Pneumonia, bronkitis, asma, batuk kronis
6.      Gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, stroke
7.      Kanker perut, kanker ginjal, dan kanker pankreas fatal
8.      Kemandulan, bayi lahir prematur, bobot kurang, gangguan pernapasan
9.      Tulang rapuh dan menyebabkan noda pada jari serta gigi, dan mulut bau

Sedangkan untuk jangka panjang akan mengakibatkan kematian.

Tips-tips yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga untuk melatih anak agar tidak merokok adalah sebagai berikut:
  • Berikan mereka pujian, bahwa ia adalah anak yang cantik, kuat, berbakat, dan cerdas Menanamkan citra diri positif mengingatkan potensi mereka dan semua yang mereka dapat, jika memilih untuk tidak merokok.
  • Sejak usia dini, anak diajarkan dan diberikan pengetahuan tentang bahaya merokok dengan cara memperlihatkan keburukan-keburukan merokok melalui slide-slide yang ada di media massa yang menggambarkan dampak buruk akibat dari kebiasaan merokok.
  • Cobalah untuk mendiskusikan topik yang sensitif dengan cara tidak menakut-nakuti atau semacam penghakiman.
  • Tekankan pada anak-anak mengenai hal yang benar dan bukan mengenai yang salah, serta kepercayaan diri adalah perlindungan terbaik bagi anak agar terhindar dari tekanan teman sebayanya.
  • Mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang melarang untuk merokok.
  • Sangat penting untuk terus berbicara pada anak-anak tentang bahaya penggunaan rokok selama bertahun-tahun. Tanyakan pada anak apa yang menarik dan tidak menarik tentang rokok, usahakan orangtua menjadi pendengar yang sabar.
  • Diskusikan dengan anak tentang cara anak menanggapi tekanan dari teman sebayanya. Mungkin akan sulit untuk mengatakan tidak, tapi cobalah memberikan respons alternatif seperti mengatakan bahwa merokok bisa membuat baju dan napasnya menjadi bau.
  • Mendorong anak untuk meninggalkan teman-temannya yang tidak menghormati alasannya.

Namun seringkali orangtua kecolongan dan menemukan anaknya sudah mulai merokok, misalnya dengan mencium bau asap dari pakaiannya. Hal pertama yang dilakukan oleh orangtua cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Tanyakan padanya apakah ia bergaul dengan teman-teman yang merokok atau hanya mencobanya saja, karena banyak anak yang hanya mencoba sekali lalu meninggalkan rokok.





HITAM

Hitam, Kulitnya Hitam
Tetapi Putih Isinya
Itulah Manggis Namanya

Hitam, Orangnya Hitam
Tetapi Manis Senyumnya
Itulah Pilihan Saya

Entah Mengapa Sebabnya
Warna Hitam Aku Suka
Hingga Benda Yang Kupunya
Banyak Yang Hitam Warnanya

(Rita Sugiarto-Hitam)

KEUTAMAAN SHALAT FARDHU

Suatu hari Rasulullah s.a.w didatangi orang-orang yahudi yang menanyakan perihal shalat 5 waktu yang diwajibkan atas umatnya.
Jawab Nabi s.a.w :
1. Shalat Dzuhur, maka pada saat itu nyalanya neraka jahanam, maka tiada seorang mukmin jika mengerjakan shalat itu maka diharamkan atasnya api jahanam pada hari kiamat.

2. Shalat Ashar, maka pada saat itu Nabi Adam as memakan buah khuldi, maka tiada seorang mukmin jika mengerjakan shalat ini melainkan keluar dari dosanya bagaikan bayi baru lahir dari perut ibunya.

3. Shalat Maghrib, pada saat itu diterimanya taubat Nabi Adam as, maka jika seorang mukmin mengerjakan shalat ini dengan ikhlas kemudian meminta apapun kepada Allah melainkan pasti diberinya

4. Shalat Isya', kubur itu gelap dan hari kiamat juga gelap, maka jika seorang mukmin yang berjalan dalam malam gelap untuk mengerjakan shalat isya' berjamaah melainkan diharamkannya oleh Allah terkenanya bara api dan diberi cahaya untuk menyebrangi titian shirat.

5. Shalat Subuh, jika seorang mukmin mengerjakan 40hari dalam jemaah melainkan diberi Allah 2 kebebasan yaitu kebebasan dari neraka dan kebebasan dari sifat munafik.

Subhanallah......


Tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat 5 waktu yang begitu banyak keutamaan dan jalan menuju ampunanNya agar kelak mendapatkan kebahagiaan akherat yang hakiki.

AYAH

Ayah...
Maafkan anakmu,
yang masih belum mampu membahagiakan dirimu,
di waktu hidup dan tuamu,

Ayah…
Betapa anakmu merasa kehilangan,
dan selalu terbayang akan wajahmu,
serasa engkau masih bersama dengan kami,

Ya As-Sami’…
Engkau maha mendengar,
perkenankan permohonan hambamu ini,

Ya Al-Ghafur…
Ampuni dosa dan kesalahan ayah hamba,
semasa hidup dan mati nya,

Ya Al-Maajid…
Tempatkan ia pada kemuliaan-Mu,
karena disisi-Mu tempat kemuliaan kami,

Ayah…
Anak-anakmu kini hanya dapat mendo’akanmu,
semoga engkau tenang di sisi-Nya.


Aamiin allahumma aamiin...

PENGUTAMAAN SEORANG IBU

Penuturan Abu Hurairah r.a. Seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasul Allah, siapakah yang lebih berhak aku berbakti kepadanya dengan baik?” Rasulullah berkata, “Ibumu. Dia berkata, “Lalu siapa lagi?" “Ibumu,” kata Rasulullah. Dia berkata, “Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.” Dia berkata, “Lantas siapa lagi?” Rasulullah Saw menjawab, “Ayahmu” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Pelajaran yang dapat dipetik dari hadist di atas adalah:
Seorang ibu memiliki keutamaan untuk kita taati 3x lebih besar daripada seorang ayah. Tidak ada yang lebih utama untuk kita penuhi panggilannya dan kita dengar nasihatnya di dunia ini kecuali ibu. Bahkan andaikata ibu yang melahirkan kita belum beriman kepada Allah, maka kita tetap harus berbuat baik dan patuh kepadanya.

Keharusan untuk berbuat baik kepada ibu yang melahirkan kita, betapapun ia belum beriman kepada Allah misalnya, sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah ‘Ázza wa Jalla, karena tidaklah kewajiban berbuat baik itu datang melainkan dari Allah Yang Maha Menciptakan.

Sesungguhnya ketaatan kepada manusia itu hanyalah dalam perkara-perkara yang membawa ketaatan kepada Allah, atau dalam perkara yang tidak menyalahi perintah dan larangan-Nya. Begitu seorang ibu menyuruh kita berbuat maksiat kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka kita tidak boleh menaati perintahnya dalam perkara tersebut. Itu pun tetap harus dengan cara yang baik. Larangan untuk mentaati perintah yang melanggar aturan Allah tetap harus berjalan seiring dengan kewajiban berbuat baik kepada orangtua, khususnya ibu. Artinya, kita tidak berkata kasar, tidak membentak, tidak berbuat yang menyakitkan hati dan kalau sekiranya perlu menyampaikan penolakan, haruslah dengan perkataan yang mulia.

Seberapa jauh kita harus berbuat baik kepadanya? Sejauh yang kita sanggup. Sesungguhnya, betapa pun kita telah berusaha untuk membalas sedikit saja dari kebaikan ibu yang membesarkan kita tanpa meminta balasan, tak akan dapat menebus kemuliaannya sedikit pun. Setiap kali kita bernafas, maka dalam setiap hembusan nafas itu ada kasih-sayang, kemuliaan dan keutamaan ibu yang mengaliri darah dan hidup kita.

Tidaklah kita bisa berdiri dengan tegak, bernafas dengan baik dan memiliki jiwa yang kokoh, kecuali karena tulusnya cinta ibu kita. Kalaupun terkadang harus ada airmata yang jatuh saat mengasuh kita di waktu kecil, itu bukan karena ia tidak ikhlas mengasuh. Tidak. Tetapi airmata itu kadang jatuh justru untuk mempertahankan keikhlasan, agar penatnya berjaga di waktu malam tidak membuatnya merutuki kita dengan keluh kesah panjang.

Sesungguhnya, satu malam kasih-sayang seorang ibu kepada kita, tak akan pernah sanggup kita tebus dengan hadiah yang paling indah. Sebab, tidaklah mereka berjaga, kecuali dengan murninya kasih sayang, tulusnya cinta dan pada saat yang sama sentuhan jiwa untuk membangkitkan jiwa kita.



DO’A

Kebanyakan orang berdo’a ketika masalah menerima mereka. Padahal, do’a adalah bahan bakar yang sangat efektif untuk kendaraan kehidupan kita. Karena percuma dikala kita sudah melakukan semuanya untuk berubah tanpa diakhiri dengan do’a kepada Allah SWT.

Dalam hal rezeki misalnya, Allah telah menyiapkan rezeki untuk setiap makhluk-Nya. Hanya saja, setiap rezeki ada  syaratnya, yaitu usaha.

Do’a diibaratkan seperti benang sewaktu main layang-lanyang ,tentu saja tanpa benang layang-layang tidak bisa dimainkannya. Juga diibaratkan seperti pohon tanpa manfaat. Do’a adalah pemercepat keinginan kita terwujud. Seperti pepatah, “roda yang berderit akan lebih cepat mendapatkan pelumas, manusia yang berdo’a, akan lebih cepat terkabul keinginannya.”

Magnet, akan selalu menarik besi di sekelilingnya. Begitu pula do’a, akan menarik keinginan yang ada dalam do’a itu terwujud. Itulah gambaran betapa penting nya doa bagi setiap orang. Bagi Remaja berdoalah agar dikuatkan imannya menghadapi setiap cobaan yang diberikan kepada-Nya serta kuat dalam melawan hawa nafsu. Dan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ada 4 macam do’a yang akan dipercepat prosesnya yaitu:
1.      Do’a dari ibu kepada anaknya;
2.      Do’a orang yang berpuasa;
3.      Do’a orang yang sedang dalam perjalanan; dan
4.      Do’a orang yang teraniaya.


Oleh sebab itu, kita harus berbuat baik kepada Ibu, sehingga Ibu akan sangat bahagia dan bersyukur memiliki anak yang saleh seperti kita. Sehingga, insya Allah, Ibu kita pun akan selalu mendo’akan kebaikan untuk kita.

Kamis, 16 Januari 2014

PAGI YANG MENYENANGKAN

Ku goreskan kata perkata penuh ketakjuban
Semangat mentari pagi yang selalu kembali membakar hati
Dan hari ini ku bersiap melangkah dengan niat yang pasti
Tanpa beban, ya pasti tanpa beban
Secangkir kopi, sepotong roti
Energi yang setia menemani pagi
Dengan senyum di sana-sini
Ahhh indahnya hidup ini
Meski tanpa kicau burung
Ku ganti dengan lagu sendu melayu
Sembari menunggu waktu
Bersiap memulai aktivitas yang baru
Sekarang langkah ini
Menapak tanpa ragu tanpa henti
Setelah terbangun mimpi :)

DI DALAM MASJID

Tanpa sekat kita bicara tanpa mata
Di sini, di sujud terendah ini
Aku kembali berpasrah semua tanpa daya
Doa dan air mata sama
Mengalir memanggil-Mu di setiap suasana

Ya Allah, Ya Rasulullah

Aku kembali, penuhi aku punya janji
Di dalam masjid ini diamnya kan menjadi saksi
Bukan karena ibu dan bapak ku
Aku datang menghadapmu sendiri
Dengan dosa dan doa di setiap hari

Ya Allah, Ya Rasulullah

Selalu bimbing aku di malam dunia tanpa matahari

Di saat zaman kembali jahiliah

AJAL

Dan apabila senja datang di malam buta
Selama apa pun tetap sekejap mata
Janji itu nyata!
Ketika semua berada di antara...

Berserak kisah-kisah tak bersajak
Lantaran hitam terlukis tetap pekat
Tapi tidak, bagi ilmu dan amal!
Benderang dan genderang...

Ya, ajal bak sejengkal
Atau lebih dekat menempel diam
Siapa tau?
Siapa?
Ilmu?
Amal?
Waktu?
Mengapa masih menunda,

Ya Islam adalah kebenaran yang nyata...
Dan bergegaslah berhijrah pada segala
Utuh,
Penuh,
Dan menyeluruh...

Sebelum diketuk palu,
Sang Maha di Maha Penentu