Banyak
pengaruh yang mendorong seseorang merokok. Pengaruh yang paling banyak diakui
oleh para perokok adalah faktor sosial, yaitu tekanan dari luar, faktor
pertemanan, dan lain-lain. Selain itu, faktor dari individu sendiri juga sangat
berpengaruh, seperti ketidakmampuan untuk menolak atau menghindar.
Rokok
dapat memberi efek nikmat, santai dan ketenangan. Namun rokok juga akan membawa
bahaya dan efek tidak baik terhadap tubuh, keluarga dekat, masyarakat,
lingkungan dan tentunya juga perekonomian.
Sebatang
rokok yang telah menyala dapat mencapai suhu hampir 2.000 derajat fahrenheit.
Tingginya panas ini membantu melepaskan ribuan senyawa kimia, termasuk racun
seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida, sedikitnya 43 karsinogen, dan
berbagai mutagen. Semua ini dapat ditarik ke dalam tubuh ketika seorang perokok
menghirup. Lebih dari 4.000 bahan kimia yang terdapat pada sebatang rokok,
dimana 200 di antaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker
bagi tubuh.
Racun
utama pada rokok adalah:
1. Tar
Adalah hidrokarbon yang bersifat
lengket dan menempel pada pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru.
2. Nikotin
Ditemukan secara alami dalam
tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat
adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta
peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen.
3. Karbon monoksida
Meningkatnya level karbon
monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik
yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga
jantung pun harus bekerja lebih keras.
Penyakit
yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok selama bertahun-tahun dapat menyebabkan
berbagai penyakit secara jangka pendek, seperti:
1. Berisiko lebih tinggi menderita
katarak yang menyebabkan kebutaan
2. Kanker pada mulut, tenggorokan,
pita suara, dan esofagus
3. Penyakit gusi, pilek, dan
kerongkongan kering
4. Kanker paru-paru
5. Pneumonia, bronkitis, asma, batuk
kronis
6. Gagal jantung, serangan jantung,
hipertensi, stroke
7. Kanker perut, kanker ginjal, dan
kanker pankreas fatal
8. Kemandulan, bayi lahir prematur,
bobot kurang, gangguan pernapasan
9. Tulang rapuh dan menyebabkan noda
pada jari serta gigi, dan mulut bau
Sedangkan
untuk jangka panjang akan mengakibatkan kematian.
Tips-tips
yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga untuk melatih anak agar tidak
merokok adalah sebagai berikut:
- Berikan
mereka pujian, bahwa ia adalah anak yang cantik, kuat, berbakat, dan cerdas Menanamkan
citra diri positif mengingatkan potensi mereka dan semua yang mereka dapat,
jika memilih untuk tidak merokok.
- Sejak
usia dini, anak diajarkan dan diberikan pengetahuan tentang bahaya merokok
dengan cara memperlihatkan keburukan-keburukan merokok melalui slide-slide yang
ada di media massa yang menggambarkan dampak buruk akibat dari kebiasaan
merokok.
- Cobalah
untuk mendiskusikan topik yang sensitif dengan cara tidak menakut-nakuti atau
semacam penghakiman.
- Tekankan
pada anak-anak mengenai hal yang benar dan bukan mengenai yang salah, serta
kepercayaan diri adalah perlindungan terbaik bagi anak agar terhindar dari
tekanan teman sebayanya.
- Mendorong
anak untuk terlibat dalam aktivitas yang melarang untuk merokok.
- Sangat
penting untuk terus berbicara pada anak-anak tentang bahaya penggunaan rokok
selama bertahun-tahun. Tanyakan
pada anak apa yang menarik dan tidak menarik tentang rokok, usahakan orangtua
menjadi pendengar yang sabar.
- Diskusikan
dengan anak tentang cara anak menanggapi tekanan dari teman sebayanya. Mungkin
akan sulit untuk mengatakan tidak, tapi cobalah memberikan respons alternatif
seperti mengatakan bahwa merokok bisa membuat baju dan napasnya menjadi bau.
- Mendorong
anak untuk meninggalkan teman-temannya yang tidak menghormati alasannya.
Namun
seringkali orangtua kecolongan dan menemukan anaknya sudah mulai merokok,
misalnya dengan mencium bau asap dari pakaiannya. Hal pertama yang dilakukan
oleh orangtua cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Tanyakan padanya apakah
ia bergaul dengan teman-teman yang merokok atau hanya mencobanya saja, karena
banyak anak yang hanya mencoba sekali lalu meninggalkan rokok.